Halo, nama saya Renaldo. Saya share ya tentang kisah orang yang mementingkan bisnis dari pd pendidikan dan org yg lbh mementingkan pendidikan dari pd bisnis.
Ini kisah nyata, sebut saja si B yg sekarang ia menjadi businessman yg besar, sungguh luar biasa. Dan saya jg mengkutip dari berbagai pengalaman businessman muda di indonesia dan quote dari luar negri juga.
Sebelumnya saya sudah jelaskan tentang manfaat kita berbisnis,
dan problem-problem yang ada dalam bisnis.
Di Indonesia sudah banyak sekali businessman muda yang sukses.
Saya terinspirasi dengan mereka-mereka. Semoga saya juga menjadi
calon businessman yang sukses. Amin.
Oke ini kisah nyata dari si B yang di mulai sejak dia duduk di bangku SMA.
Dulu dia tak sepintar dari yang lainnya, dan juga tidak bodoh. Selalu saja dapat saingan baru saat ia berusaha menjadi
yang terbaik di kelasnya.
Ahkirnya ia hanya berada di posisi yang pas-pas'an.
Anggap saja si A. Si A ini selalu saja mendapat rangking 3 besar, tak pernah luput dari tangking 3 besar.
Selalu rangking 2, 1 dan 1. Sepertinya si A ini sudah seperti manusia yang paling sempurna di angkatannya.
Begitu dengan si B, selalu mendapat rangking pas-pas'an. Tapi dari SMP ia sudah di ajarkan bagaimana cara
membagi-bagi 1 telur ayam untuk 4 orang, agar adil. Menjual kelereng dan permen. Ia sudah mencobanya,
hingga saat SMA ini dia menjadi guru private anak-anak SD, kemampuannya tak sebanding dengan si A.
Si A hanya terus mempertahankan di rangking tertingi di angkatannya. Tapi si B hanya berfokus kepada bisnis dan kemampuan terbaik di pelajarannya itu.
Dan hingga lulus SMA, si B masuk ke Trisakti, dan itu angkatan pertamanya Trisakti.
Si A masuk ke Trisakti juga.
Selalu saja kalah bersaing dengan si A.
Tapi, beda ruangan. Si B terus menaik potensinya. Terus melaju pesat. Hingga dia di pilih menjadi ketua Kimia.
Dan saat itu si A juga menjadi ketua di kelasnya.
Mulai dengan bisnisnya, si B menjual berbagai perlengkapan kimia, seperti baju, kaca mata, dll.
Dan si A tetap tekun memberi pengajaran baru tentang kimia.
Dari ke dua orang tersebut kita tahu bahwa si B adalah pebisnis dan si A adalah guru yang setia.
Pada saat si B kerja dan menjadi pemimpin perusahaan, tiba-tiba si A ingin masuk ke perusahaannya si B.
Si B kaget karena dia tidak menyangka bahwa si A ingin bergabung ke perusahaannya.
Dulunya si A adalah anak yang pintar. Sekarang dia menjadi asisten manajer di perusahaannya si B.
Itulah kisah pendek dari si B sang pebisnis sejati dan si A orang yang pintar di pendidikan.
Salah satu contoh nyata yang pernah saya dengar sendiri dari cerita si B.
Jadi kesimpulannya adalah pendidikan tidaklah menjamin kesuksesan kita di masa depan.
Jadilah yang terbaik buat anda, apa yang anda bisa lakukan, lakukanlah tapi dalam segi positif.
Kalau kita punya niat berbisnis, kenapa tidak? Cobalah, jangan takut rugi, jangan takut gagal, jangan takut malu sama yang lainnya.
Bersainglah dengan pebisnis-pebisnis yang lainnya.
"Don't stop in middle of your success. Pursue it to the finish line and achieve success in your life."
(Jangan berhenti di tengah-tengah kesuksesan anda. Lanjutkan hingga garis ahkir dan meraih kesuksesan di hidupmu)
Jangan menyerah! Berbisnis di masa muda itu lebih di anjurkan, kita bisa merasakan bagaimana rasanya masuk dalam dunia bisnis.
"Don't be afraid, success in education doesn't guarantee success in the future."
(Jangan takut, Sukses di dunia pendidikan tidak menjamin sukses di masa depan)
Semua pebisnis pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Buatlan kegagalan itu memotivasi anda.
Dan ubahlah kegagalan itu menjadi kesuksesan.
Tapi jangan juga meninggalkan pendidikan, itu juga berguna bagi pebisnis.
Ini kisah nyata, sebut saja si B yg sekarang ia menjadi businessman yg besar, sungguh luar biasa. Dan saya jg mengkutip dari berbagai pengalaman businessman muda di indonesia dan quote dari luar negri juga.
Sebelumnya saya sudah jelaskan tentang manfaat kita berbisnis,
dan problem-problem yang ada dalam bisnis.
Di Indonesia sudah banyak sekali businessman muda yang sukses.
Saya terinspirasi dengan mereka-mereka. Semoga saya juga menjadi
calon businessman yang sukses. Amin.
Oke ini kisah nyata dari si B yang di mulai sejak dia duduk di bangku SMA.
Dulu dia tak sepintar dari yang lainnya, dan juga tidak bodoh. Selalu saja dapat saingan baru saat ia berusaha menjadi
yang terbaik di kelasnya.
Ahkirnya ia hanya berada di posisi yang pas-pas'an.
Anggap saja si A. Si A ini selalu saja mendapat rangking 3 besar, tak pernah luput dari tangking 3 besar.
Selalu rangking 2, 1 dan 1. Sepertinya si A ini sudah seperti manusia yang paling sempurna di angkatannya.
Begitu dengan si B, selalu mendapat rangking pas-pas'an. Tapi dari SMP ia sudah di ajarkan bagaimana cara
membagi-bagi 1 telur ayam untuk 4 orang, agar adil. Menjual kelereng dan permen. Ia sudah mencobanya,
hingga saat SMA ini dia menjadi guru private anak-anak SD, kemampuannya tak sebanding dengan si A.
Si A hanya terus mempertahankan di rangking tertingi di angkatannya. Tapi si B hanya berfokus kepada bisnis dan kemampuan terbaik di pelajarannya itu.
Dan hingga lulus SMA, si B masuk ke Trisakti, dan itu angkatan pertamanya Trisakti.
Si A masuk ke Trisakti juga.
Selalu saja kalah bersaing dengan si A.
Tapi, beda ruangan. Si B terus menaik potensinya. Terus melaju pesat. Hingga dia di pilih menjadi ketua Kimia.
Dan saat itu si A juga menjadi ketua di kelasnya.
Mulai dengan bisnisnya, si B menjual berbagai perlengkapan kimia, seperti baju, kaca mata, dll.
Dan si A tetap tekun memberi pengajaran baru tentang kimia.
Dari ke dua orang tersebut kita tahu bahwa si B adalah pebisnis dan si A adalah guru yang setia.
Pada saat si B kerja dan menjadi pemimpin perusahaan, tiba-tiba si A ingin masuk ke perusahaannya si B.
Si B kaget karena dia tidak menyangka bahwa si A ingin bergabung ke perusahaannya.
Dulunya si A adalah anak yang pintar. Sekarang dia menjadi asisten manajer di perusahaannya si B.
Itulah kisah pendek dari si B sang pebisnis sejati dan si A orang yang pintar di pendidikan.
Salah satu contoh nyata yang pernah saya dengar sendiri dari cerita si B.
Jadi kesimpulannya adalah pendidikan tidaklah menjamin kesuksesan kita di masa depan.
Jadilah yang terbaik buat anda, apa yang anda bisa lakukan, lakukanlah tapi dalam segi positif.
Kalau kita punya niat berbisnis, kenapa tidak? Cobalah, jangan takut rugi, jangan takut gagal, jangan takut malu sama yang lainnya.
Bersainglah dengan pebisnis-pebisnis yang lainnya.
"Don't stop in middle of your success. Pursue it to the finish line and achieve success in your life."
(Jangan berhenti di tengah-tengah kesuksesan anda. Lanjutkan hingga garis ahkir dan meraih kesuksesan di hidupmu)
Jangan menyerah! Berbisnis di masa muda itu lebih di anjurkan, kita bisa merasakan bagaimana rasanya masuk dalam dunia bisnis.
"Don't be afraid, success in education doesn't guarantee success in the future."
(Jangan takut, Sukses di dunia pendidikan tidak menjamin sukses di masa depan)
Semua pebisnis pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Buatlan kegagalan itu memotivasi anda.
Dan ubahlah kegagalan itu menjadi kesuksesan.
Tapi jangan juga meninggalkan pendidikan, itu juga berguna bagi pebisnis.